Minggu, 19 September 2010

SEBUAH RENUNGAN UNTUK PKS

Pernyataan Sekjen PKS, Anis Matta dalam bincang-bincang dengan Radio Trijaya, Sabtu lalu, mengakui adanya kendala yang memicu persoalan,terutama jika PKS ingin maju, "Salah satunya adalah ajaran dan sikap yang menolak hal-hal yang berbau keduniawian yang menurut kami sebetulnya merupakan suatu ajaran yang salah", kata Anis.

Saya fikir pada dasarnya manusia itu sangat suka dan cinta duniawi. bukankah itu fitrahnya manusia ? termasuk para Kader dan Simpatisan PKS, juga manusia. Membingungkan juga pernyataan pak sekjen ini. Persoalannya adalah para Kader dan Simpatisan (KS) itu begitu terinternalisasi dengan materi2 kezuhudan para generasi awal Islam yang ditaujihkan kepada para KS dahulu dan sekarang. Ketika semua materi itu memiliki ruang-ruang utk implementasinya, nah itu yang akhirnya tidak di dapat para KS itu.

PKS akan menjadi partai tengah. karena secara statistik kurva suara itu IBARAT KURVA NORMAL. SUARA PEMILIH terbanyak ada di TENGAH. jadi kalo partai terlalu ke kanan (islamis) atauter lalu ke kiri (Rusak) suara yg di dapat SEDIKIT, jadi PKS harus dibawa ke tengah. Namun tantangan beratnya adalah, menjelaskan ke basis KADER PKS yang cenderung KONSERVATIF.

Ini harga yang harus dibayar adalah idealisme PKS sebagai sarana perjuangan ummat Islam yang tidak pernah berkompromi pada hal-hal pragmatis, akhirnya HANCUR LEBUR. Perbedaan tipis antara da'wah dengan sekedar mengejar target SUARA PEMILIH.

Menurut Mustafa, meski PKS tetap berasas Islam, partai bulan sabit kembar ini tidak akan mengotak-atik Pancasila sebagai dasar negara. Justru menjadikan Pancasila sebagai ukuran kemajuan bangsa Indonesia. Dengan kata lain PKS sudah menerima PANCASILA sebagai DASAR NEGERA secara FINAL.

Ini pun menjadi aneh bin ajaib. Karena keberadaan PKS sebagai wasilah memperjuangkan ISLAM secara kaffah dan menjaga harkat dan martabat kaum muslimin dengan seluruh perangkatnya, Manhaj Islam, dan budaya. Kalau sudah final dengan PANCASILA, lalu apalagi yang diperjuangkan. Kita ingin baik SIMBOL dan NILAI yang diperjuangkan PKS.

Lalu penyebutan baru PKS dari Partai Da'wah, menjadi macam-macam istilah dan jargon : Partai Terbuka, Partai Pekerja, dan Partai Tengah. Walau pun ditegaskan, tidak akan mengubah jadi dirinya PKS, sebagai Partai berasaskan Islam, namun perubahan-perubahan istilah itu amat disayangkan. Seharusnya PKS semakin dapat meng-internalisasikan atau meng-kristalkan dalam memori masyarakat Indonesia mengenai PARTAI DA'WAH. Semakin hari PARTAI DA'WAH seharusnya semakin kuat kesannya di memori masyarakat Indonesia.

Sudah di sepakatinya duet pimpinan yang tidak masuk dalam agenda MUNAS adalah terpilihnya Ketua Dewan Syuro (Majelis Syuro) Hilmi Aminuddin, sejak berdirinya PK-PKS dan terpilihnya SEKJEN PKS Anis Matta, sejak berdirinya PK-PKS. Sudah 3 periode ! Ini menjadi membingungkan karena PKS itu partai kader, yang tidak terikat oleh 1 atau 2 figur saja. Kalo Presiden RI saja di batasi 2 periode, mengapa ini tidak memberikan contoh seperti maksud, PKS adalah partai kader. Kita ketahui bersama, dan dari pengalaman sejarah politik bangsa ini, kepemimpinan yang terlalu lama hanya akan menimbulkan penyimpangan dan kediktatoran dalam kepemimpinannya.

Perhelatan MUNAS ke-2 di Hotel Ritz Carlton, yang notabene kepemilikannya punya Amerika Serikat (AS) yang jelas antek-antek zionis, menelan biaya 10 Milyard. Ini menjadi ambigu bahkan ironis, karena berbarengan dengan pembantaian kapal kemanusiaan Mavi Marmara yang juga di tumpangi “kader-kader PKS”. Atau dalam keseharian dengan ratusan ribu kader dan simpatisannya dengan gagah berteriak : “Amerika..Amerika..teroris..teroris..” lalu dengan lugunya memberikan 10 Milyard kepada pengusaha Amerika. Citra PKS yang terdepan membela Rakyat Palestina atas kekejaman ISRAEL dan AS terlalu kecil jika ditukar dengan diskon murah Ritz Carlton 10 Milyard !

Itulah berbagai macam keputusan yang dikeluarkan oleh para jajaran elit PKS. Keputusan ada di tangan Kader dan Simpatisan PKS, atau bahkan kaum muslimin di seluruh Indonesia untuk terus memberikan dukungannya. PKS adalah aset ummat, jangan sampai terkesan hanya dimiliki oleh segelintir orang.

selamat ber-MUNAS ke-2.

Wallahu’alam bish showab.

reference :

- AKI PAGI TV-ONE, edisi kamis, 17 Juni 2010.
- www.eramuslim.com
- www.inilah.com

0 komentar:

Posting Komentar