Kamis, 17 September 2009

Kualitas Kesehatan Perempuan Indonesia Rendah

Rendahnya kesehatan perempuan di Indonesia termasuk di Denpasar diindikasikan dengan tingginya angka kematian ibu (AKI) yang disebabkan kehamilan, kelahiran dan nifas.

"Penyebab utama tingginya AKI tersebut dipengaruhi oleh kualitas hidup perempuan yang masih rendah," kata Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Rabu. Di sela menghadiri evaluasi Gerakan Sayang Ibu (GSI-B) dan pengelolaan Bina Keluarga Balita (BKB) tingkat Provinsi Bali, ia mengatakan, faktor pendidikan, kesehatan maupun kemampuan ekonomi dan faktor budaya juga berpengaruh terhadap tingginya AKI.

Menurut Rai Mantra GSI bukan hanya semata menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi masyarakat memiliki peranan signifikan dalam usaha meningkatkan kualitas hidup perempuan utamanya menurunkan AKI dan angka kematian bayi (AKB). "Kami yakin warga di Banjar (dusun) Abian Kapas Tengah Denpasar memiliki keyakinan telah menjalankan program GSI-B dan pengelolaan BKB dengan baik," kata Rai Mantra didampingi Camat Denpasar Timur Ketut Dunia.

Buktinya di sini, kata Rai Mantra, kaum perempuan di banjar itu yang tergabung dalam seka (grup) gong kebyar wanita Adi Padma Swara sudah bisa menabuh atau memainkan alat musik tradisional tersebut. "Artinya bila kaum perempuan sudah mampu melestarikan kesenian, paling tidak derajat kesehatannya sudah baik, begitu juga dengan keterampilan yang dimiliki anak-anak di sini juga mampu menguasai kesenian kerawitan dengan baik,"ucapnya. Ketua Tim evaluasi GSI-B Provinsi Bali, Nyoman Gunadi mengungkapkan, Kecamatan Denpasar Timur selaku duta Kota Denpasar dalam evaluasi GSI-B dan pengelola BKB tingkat provinsi telah mampu mengimplementasikan berbagai program, salah satu dengan terbentuknya sekaa gong wanita dan anak-anak.

Namun pihaknya mengharapkan agar masyarakat selalu bersinergi dengan Pemkot agar tetap memperhatikan peningkatan kesehatan ibu dan bayi, sehingga AKI dapat ditekan. Ketua Tim Penggerak PKK, Ny. Selly Rai Mantra dihadapan tim evaluasi itu mengatakan, berbagai upaya dilakukan pihaknya bersama kader PKK, dasa wisma dan posyandu dalam usaha meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita. Selain itu pihaknya juga selalu mengingatkan ibu-ibu selalu mendampingi anak-anaknya saat menyaksikan tayangan acara stasiun televisi yang sangat beragam. "Tidak sedikit program tayangan televisi akan mempengaruhi kejiwaan anak-anak, karena banyak acara televisi seperti sinetron remaja ditayangkan pada saat jam belajar anak," katanya.

sumber : http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/09/16/15470870/Kualitas.Kesehatan.Perempuan.Indonesia.Rendah

0 komentar:

Posting Komentar