Rabu, 24 Februari 2010

My Name Is KHAN "Dagangan Kaum PLURALISME.."

Pluralisme….!! Niy Gue Gitu Lho…..

Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka di mana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi.

Pluralisme adalah dapat dikatakan salah satu ciri khas masyarakat modern dan kelompok sosial yang paling penting, dan mungkin merupakan pengemudi utama kemajuan dalam ilmu pengetahuan, masyarakat dan perkembangan ekonomi.

Dalam sebuah masyarakat otoriter atau oligarkis, ada konsentrasi kekuasaan politik dan keputusan dibuat oleh hanya sedikit anggota. Sebaliknya, dalam masyarakat pluralistis, kekuasaan dan penentuan keputusan (dan kemilikan kekuasaan) lebih tersebar.

Dipercayai bahwa hal ini menghasilkan partisipasi yang lebih tersebar luas dan menghasilkan partisipasi yang lebih luas dan komitmen dari anggota masyarakat, dan oleh karena itu hasil yang lebih baik. Contoh kelompok-kelompok dan situasi-situasi di mana pluralisme adalah penting ialah: perusahaan, badan-badan politik dan ekonomi, perhimpunan ilmiah.

Bisa diargumentasikan bahwa sifat pluralisme proses ilmiah adalah faktor utama dalam pertumbuhan pesat ilmu pengetahuan. Pada gilirannya, pertumbuhan pengetahuan dapat dikatakan menyebabkan kesejahteraan manusiawi bertambah, karena, misalnya, lebih besar kinerja dan pertumbuhan ekonomi dan lebih baiklah teknologi kedokteran.

Pluralisme juga menunjukkan hak-hak individu dalam memutuskan kebenaran universalnya masing-masing.

Yaa..Inilah gue...so what gitu lho....!!! Galak amat lo prul… heheee :)

Film MY NAME IS KHAN

Film ini tengah tayang di beberapa bioskop twenty one saat ini. Seperti biasa, saya kembali tertarik menonton film, sebagai evaluasi, apa yang tengah terjadi di masyarakat kita…cieee..gaya dah :d. Selain itu juga karena referensi dari temen, bahwa ini menyangkut perjuangan seorang muslim di Amerika, sampai di berhasil dan sukses di sana….. wooow… menarik kan !!!

Tokoh film ini bernama Rizvan Khan, yang diperankan oleh aktor Bollywood papan atas sedunia, yaaa…Anda benar, Shahrul Khan…!! 15 menit pertama diisi oleh masa kecil Khan, yang tengah terjadi konflik agama di India, anatar Hindu dan Muslim. Rizvan Khan, yang selanjutnya di panggil Khan, adalah seorang cacat, namun memiliki intelektualitas yang tinggi.

Khan kecil, hidup dalam situasi konflik Hindu Muslim, sampai suatu ketika, ada kalimat yang ia dengar dari para komunitas muslim yang tengah marah, dengan mengatakan, “musnahkan dan hancurkan….” Khan kecil mengulang-ngulang sampai ke rumahnya.

Bunda Khan sangat kaget dan melarang Khan berbicara sepert itu. Maka sang Bunda pun, memberikan pelajaran yang akan mengubah seluruh jalan hidup Khan selanjutnya, dengan mengatakan kepada Khan kecil, “Di dunia ini hanya ada dua perbedaan, yaitu kebaikan dan kejahatan. Baik, manakala seseorang berbuat kebaikan, dan Jahat manakala seseorang berbuat kejahatan, jadi tidak ada Muslim dan Hindu”.

Singkat Cerita

Wah maaap penonton….. ternyata waktu senantiasa tak bersahabat. Kitee singkat aja yaa ceritanya….hahaa :d. Singkat cerita, Khan besar ke Amerika, dia menikah dengan seorang wanita Hindu, dengan menjalani rumah tangga masing-masing. Khan juga menyumbang untuk setiapa korban benca untuk orang-orang Kristen. Ikut bernyanyi di Gereja.

Sekilas Khan senantiasa menjalani kehidupan agama Islam dengan taat, namun kesalahan fatal niy film, dengan menikahkan dengan wanita beda agama, kebaktian di gereja, dll.

Sangat jelas para produser niy film dengan sengaja atau tidak, tengah menyodorkan, tontonan film yang akan merusak aqidah dan pemahaman seorang muslim….Berbahayaaa…!!!!

Kekhawatiran saya tidak berlebihan, karena ruangan theatre sangat dipenuhi oleh ibu-ibu berjilbab layaknya majelis taklim. Weleh…weleh…. Sereeeem, apalagi mereka membawa putra-putrinya….Serem….

Memang ada upaya untuk menyampaikan sebuah nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan bahwa semua manusia itu dicipta saling mengasihi, namun sayang seribu sayang....terlampau banyak aqidah kaum muslimin yang dibuat rancu dan hancur di sana.

Film ini sekali lagi berbahaya, ketika masyarakat muslim awam, menerima ini sebagai kebenaran Islam, karena tokoh pujaan nya sharul khan orang Islam......

Perlawanan secara elegan memang diperlukan, dengan semua potensi yang dimiliki...buat film, opini, dan lain sebagainya....

Sudah selayaknya, Majelis Ulama Indonesia bereaksi terhadap film ini. Sudahkah ? Saya belum dapat informasi. Karena dengan jelas dan tegas MUI pada tahun 2005 menyatakan pluralisme adalah ajaran yang bertentangan dengan Islam. Dan kini ajaran itu tengah bergentayangan dengan jelas dan telak di wajah-wajah kaum muslimin Indonesia…So, wakeup MUI…!!!!

Fatwa MUI Seputar PLURALISME dan Teman2nya

Musyawarah Nasiona VII Majelis Ulama Indonesia Tahun 2005 Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor : 7/Munas VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil

Akhir 1426 H / 26-29 Juli 2005 M :

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : FATWA TENTANG PLURALISME, LIBERALISME, DAN

SEKULAR-ISME AGAMA

Pertama : Ketentuan Umum

Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan:

1. Pluralisme agama adalah suatu paham yang meng-ajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme agama juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan di surga.

2. Pluralitas agama adalah sebuah kenyataan bahwa di negara atau daerah tertentu terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan.

3. Liberalisme agama adalah memahami nash-nash agama (Al-Qur’an & Sunnah) dengan menggunakan akal pikiran yangg bebas; dan hanya menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran semata.

4. Sekularisme agama adalah memisahkan urusan dunia dari agama; agama hanya digunakan untuk mengatur hubungan pribadi dengan Tuhan, sedangkan hubungan sesama manusia diatur hanya dengan berdasarkan kesepakatan sosial.

Kedua : Ketentuan Hukum

1. Pluralisme, Sekularisme dan Liberalisme agama sebagaimana dimaksud pada bagian pertama adalah paham yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.

2. Umat Islam haram mengikuti paham Pluralisme Sekularisme dan Liberalisme Agama.

3. Dalam masalah aqidah dan ibadah, umat Islam wajib bersikap eksklusif, dalam arti haram mencampur-adukkan aqidah dan ibadah umat Islam dengan aqidah dan ibadah pemeluk agama lain.

4. Bagi masyarakat muslim yang tinggal bersama pemeluk agama lain (pluralitas agama), dalam masalah sosial yang tidak berkaitan dengan aqidah dan ibadah, umat Islam bersikap inklusif, dalam arti tetap melakukan pergaulan sosial dengan pemeluk agama lain sepanjang tidak saling merugikan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 21 Jumadil Akhir 1426 H.
28 Juli 2005 M
MUSYAWARAH NASIONAL VII
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Pimpinan Sidang Komisi C Bidang Fatwa
Ketua, Ttd, K.H. MA’RUF AMIN
Sekretaris, Ttd,Drs. H. HASANUDIN, M.Ag
Pimpinan Sidang Pleno
Ketua, Ttd. Prof. Dr. H. UMAR SHIHAB
Sekretaris, Ttd, Prof. Dr. H.M. DIN SYAMSUDDIN
Referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Pluralisme

http://www.ssffmp.or.id/berita/26879/Fatwa_Tentang_Pluralisme

3 komentar:

Anonim mengatakan...

*Pluralisme agama adalah suatu paham yang meng-ajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme agama juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan di surga.

....ini definisi setelah dapat wahyu yang keberapa nih? ckckckck
penetapan mengenai definisi pluralisme agama jelas pemaknaan sepihak, buat saya pluralisme agama mengacu pada kebebasan beragama, bukan seperti termaktub pada fatwa

maaf ya...seperti anda, ini pendapat dan sikap gw looh...he he

Administrator mengatakan...

no problem... sah-sah aja bro, nt ngomong di negara demokrasi spt indo gini. apa mau dikata perspektif Islam gitu apa adanya bro. semua sah2 aja. ada yang ikut elo bro, atau ada yang ikut MUI gitu....terserah bro. BEBAS!!!

Harso Adjie Broto mengatakan...

http://www.adjiebrotot.co.cc/2011/01/my-name-is-khan-and-im-not-terrorist.html

Posting Komentar