Hubungan bertengga Indonesia – Malaysia senantiasa mengalami pasang surut. Bahkan lebih cenderung banyak masalah ketimbang hubungan baik sebagaimana layaknya negara serumpun yang bertetangga. Tercatat, misalnya, peristiwa konfrontasi mengenai masa depan Pulau Kalimantan dimana keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak dengan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961. Keinginan itu ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap Malaysia sebagai "boneka" Britania.
Lalu permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kaga ada habis-habisnya. Tenaga Kerja Indonesia menjadi bulan-bulanan di sana. Memang, disamping ada beberapa TKI yang tidak dengan prosedur yang ditetapkan, sehingga menyulitkan para TKI sendiri ketika berada disana, namun, perlakuan warga Malaysia yang tidak berperikemanusiaan, terkadang membuat kita yang disini merah padam dibuatnya.
Dan yang terkini adalah sederet klaim Malaysia atas berbagai macam seni, budaya, bahkan kuliner bangsa Indonesia. Inilah berbagai macam klaim Malaysia tersebut :
1. Naskah Kuno dari Riau
2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat
3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara
5. Rendang dari Sumatera Barat
6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku
7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur
8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah
9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi
10. Alat Musik Gamelan dari Jawa
11. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur
12. Tari Piring dari Sumatera Barat
13. Lagu Kakak Tua dari Maluku
14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara
15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta
16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah
17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat
18. Kain Ulos
19. Alat Musik Angklung
20. Lagu Jali-Jali
21. Tari Pendet dari Bali
Lumayan banyak. Kita menjadi bertanya-tanya, dimana letak kejujuran bangsa Malaysia, atas berbagai macam klaim tersebut. Sebagai bangsa serumpun, tidak dipungkiri proses asimilasi itu memang kerap terjadi antara Indonesia dan Malaysia. Namun seni dan budaya bangsa Indonesia yang jelas-jelas lebih tua dari berdirinya Negara Malaysia itu sendiri pun, diklaim sebagai seni dan budayanya bangsa Malaysia.
Kita tentu senang saja kalo seni dan budaya bangsa Indonesia sangat di gemari di Malaysia. Namun, mengakuinya sebagai bagian dari seni dan budaya mereka, jelas itu sebuah penipuan atas sejarah seni dan budaya itu. Seni dan Budaya itu akan kehilangan ruhnya, karena kehilangan akar sejarahnya, yang pada akhirnya seni dan budaya itu tumbuh dan berkembang tidak utuh. Lebih berat lagi, apa yang dilakukan Malaysia adalah perampasan jati diri bangsa Indonesia di hadapan dunia Internasional. Tentu, kita tidak bias tinggal diam atas situasi yang tidak kondusif ini. Pemerintah telah melakukan langkah-langkah diplomasi menyelesaikan kasus ini. Walau masyarakat Indonesia menghendaki sangsi yang lebih keras lagi terhadap Malaysia, semisal, memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
Yang jelas, sikap kita sebagai muslim adalah sebagaimana yang Allah swt katakan :
“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu dan bertakwa-lah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Al-Hujurat: 10).
Dan sebagimana pula, yang disabdakan Rasulullah saw :
“Janganlah kamu saling menghasut, saling membenci, saling mengintip rahasia, saling mencari keburukan, sa-ling menawar lebih tinggi dengan maksud agar orang lain menawar lebih tinggi, saling memutuskan hubungan, saling bermusuhan, jangan jual beli yang satu mengganggu jual beli yang lain. Jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang diperintahkan Allah....(HR. Bukhari dan Muslim).
Jangan sampe akhirnya kita bermusuhan, apalagi sampai menumpahkan darah, sebagaimana yang diinginkan beberapa demonstran anti-Malaysia, na’udzubillah. Alih-alih niat untuk berperang, justru seharusnya kita sudah memikirkan Indonesia-Malaysia bersatu di bawah panji pemerintahan Islam. Insya Allah. Amin. Untuk sementara kita hanya bisa mengatakan, Mereka Hanya Tetangga Yang Bandel.....dan nama mereka Malaysia.. (by : albanthany)
Senin, 07 September 2009
Mereka Hanya Tetangga Yang Bandel
12.22
Administrator
0 komentar:
Posting Komentar