Kamis, 11 Maret 2010

Politik Aliran Sudah Mati, dan Panasnya Kursi Pejabat Publik

Politik Aliran Sudah Mati. Itulah pernyataan salah seorang pimpinan sebuah partai islam. Saya tidak ingin masuk dalam perdebatan mengenai tafsir yang dimaksud. Namun saya mengambil hikmah positif nya saja. Bahwa sekarang tidak ada yang namanya sebuah kecenderungan karena kesamaan keturununan/sedarah, institusi, organisasi, atau pergerakan sekalipun.

Sudah bukan zamannya, ketika sebuah unsur baik itu organisasi atau harokah da’wah sekali pun, kita bela mati-matian ketika masuk dalam marhala daulah, namun jauuh dari sebuah output real yang positif dan kongkrit buat rakyat

Sekarang kita harusnya tidak lagi melihat secara kumulatif, namun melihat secara personal. Kita tidak peduli ia berasal dari komunitas mana, asal kongkrit, maka ia adalah representasi kebenaran (Al-Haq). Oleh karena itu lah kita sering mendengar taujihat, "ada banyak yang bersama kita, namun sesungguhnya mereka tidak bersama kita, ada banyak orang tidak bersama kita, namun sesungguhnya mereka bersama kita..."

Pejabat publik harus bersih tanpa noda. Karna ia adalah representasi terbaik dari sebuah komunitas. Karena representasi terbaik, maka ia harus senantiasa di kritisi terus, ia adalah KURSI PANAS, karena itu sebagai proses seleksi alamiah, sehingga semua kata terbaik akan terus hadir dan eksisistensinya kokoh.

Kalo hanya dieeem saja, patuh buta, tidak mandiri dalam rasa, gerak, dan fikir, maka itu tanda-tanda kematian sebuah komunitas, masyarakat, atau bangsa.....!!

Akhirnya ketika kita sudah menjadi partisan sejati, maka itu akan menutup instrumen kreatifitas rasa, gerak, dan fikir kita. Apa pun yang dilakukan dan dkatakan di telan mentah2....sadar atau tidak.

Jadilah penikmat yang tidak konsumtif pada level, ranah, dan dalam kondisi bagaimanapun, maka Engkau akan temukan siapa diri mu sebenarnya.

Jakarta, 03 Maret 2010

Fenomena Pansus Century...

Rakyat Pasti Menang...Pasti Menang... Pasti Menang...!

0 komentar:

Posting Komentar